Ticker

6/recent/ticker-posts

Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kehidupan dalam Kurikulum Merdeka

 


Kompetensi masa depan (era disrupsi) yang harus kita kuasai mindset di dalamnya refleksi, Change, Growth mindset. Literasi di dalamnya terdapat bahasa informasi teknolog IT/ICT, data, manusia.

Mengapa transformasi pendidikan diperlukan. 70% siswa 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Hasil pendidikan belum bisa diharapkan karena dampak pandemi Covid-19. Terjadi lerning loss bertemu saja belum tentu jelas apalagi dengan pembelajaran daring yang kurang penjelasan. 

Siswa itu belajar sendiri guru mensuport atau mendukung. Siswa tinggal klik lalu belajar memanfaatkan website. 4.0 belajar bisa dimana saja, para siswa bisa belajar di rumah, kantin, lapangan, dan lainnya. Pada pembelajaran ini guru tidak butuh meja. 

Kebutuhan siswa pada era ini 4.0 memang sudah harus diterapkan karena kita sudah menjadi warga dunia. Pada hari ini kita bisa tahu tentang informasi hanya waktu sekian detik sekian menit kita bisa tahu bagaimana Palestina. Kita juga bisa melihat Bali Samosir Paris hanya menggunakan gadget cara tidak langsung kita sudah mudah piknik dunia. Mungkin kita bisa tahu tentang luar angkasa. 

Pengen wisata kuliner kita tinggal go food. Hal ini yang memang kita harus sikapi dan masuk ke dalam ruang kemajuan zaman dalam dunia pendidikan. Meski mungkin Dalam praktiknya kita masih menggunakan pola pembelajaran lama. Tentunya Kita harus berani mencoba berinisiatif dan kreatif. Selain itu digital literasi harus melek pengetahuan, melek teknologi, pemikiran kritis dan memecahkan masalah dengan kreatif. 

Pendekatan pembelajaran berbasis kehidupan. Siswa berkelompok untuk memecahkan masalah secara kontekstual dan kreatif. Tidak hanya berorientasi kepada mencapai tujuan, bawa pengaturan adalah alat sebagai pemecahan masalah. Maka diperlukan sosok utuh guru profesional yang dibutuhkan saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan saat ini. 

Guru yang utuh kepribadian kompetensi pedagogik dan sosial. Kebutuhan guru 10 tahun yang lalu dengan kebutuhan guru saat ini berbeda. Kita harus bisa menangani dan mengharmonisasi apa yang kita punya dan menjadi sebuah tuntutan terhadap kependidikan. Dibutuhkan kualitas tidak hanya guru tapi manajemen yaitu selaku kepala sekolah.

Apa yang harus bertransformasi dalam pembelajaran pertama kurikulum pendekatan pembelajaran literasi teknologi assessment penilaian. Pendekatan kuantitatif komposisi pada jenjang TK  90% adalah muatan tentang sikap 5% pengetahuan dan keterampilan. SD idealnya 80% itu sikap 20% itu pengetahuan dan keterampilan. 

Sedangkan SMP idealnya 50% sikap 20% pengetahuan dan 30% itu keterampilan. Begitupun dengan SMA idealnya 35% sikap 25% pengetahuan dan 40% keterampilan. Inilah yang ada dalam kurikulum yang diadopsi dari kurikulum merdeka. 

Berdasarkan dasar hukum kurikulum Merdeka keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia nomor: 001/H/PB/ 2021. 

Apa itu kurikulum Merdeka salah satu inovasi dalam dunia pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa secara maksimal didesain agar siswa dapat belajar sesuai dengan minat dan bakat mereka tanpa merasa terbebani oleh tuntutan akademik yang terlalu tinggi. 

Dengan kurikulum Merdeka memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik untuk memahami konsep dan pengembangan kompetensi. Guru juga memiliki kebebasan dalam memilih berbagai perangkat pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik 

Tujuan kurikulum Merdeka meningkatkan kualitas pembelajaran lebih menyenangkan ada efektif mengurangi beban akademik siswa sehingga mereka lebih memiliki waktu untuk menggali bakat dan minat mereka mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat metode pembelajaran yang relevan dan membentuk karakter siswa yang mandiri kritis dan memiliki kepekaan sosial yang baik. 

Kurikulum merdeka ada yang belum siap maka diperbolehkan untuk memakai kurikulum 2013 atau kurikulum darurat yaitu kurikulum 2013 yang disederhanakan. Langkah yang ketiga itu menggunakan kurikulum mereka secara utuh. 

Bagi satuan pendidikan yang memilih menggunakan kurikulum Merdeka ada tiga pilihan kategori implementasi kurikulum Merdeka kategori mandiri belajar satu pendidik menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum Merdeka dengan tetap menggunakan kurikulum 2013 atau kurikulum 2013 yang disederhanakan/ kurikulum darurat. 

Kategori berubah satuan pendidikan mulai tahun pelajaran 2022 2003 akan menerapkan kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang disediakan dengan ppmm sesuai dengan jenjang 1 pendidikan yaitu perangkat ajar untuk yang PAUD kelas 1 kelas 6 dan kelas 7 atau kelas 10. 

Kuli ku Merdeka ada paradigma baru di mana pembelajaran dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi sehingga setiap Siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya. Karakteristik profil pembelajaran Pancasila beriman kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia mandiri bernalar kritis berkebhinekaan global bergotong-royong kreatif. 

Program intrakurikuler di dalamnya ada pembelajaran terdiferensiasi capaian dan pembelajaran disederhanakan Siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan penguatan kompetensi guru leluasa memilih perangkat ajar sesuai kebutuhan. 

Pelaksanaan pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bahwa pembelajaran itu dilaksanakan hanya dengan mendengarkan 5%, membaca 10%, audio visual, demonstrasi 30% ini baru masuk ke pasif teaching method. Nah selanjutnya grup discussion 50%, percite 75%,  teach others 90% ini masuk ke partisipasi teaching method. 

Pembelajaran yang didasarkan pada ceramah membaca buku mendengarkan guru mendemonstrasikan tidak akan memberikan pemahaman yang utuh perlu diubah menjadi pembelajaran yang didasarkan pada diskusi mencoba sendiri dan mengomunikasikan kepada yang lain. Partisipatori teaching method pembelajaran berbasis proyek

Konten knowledge itu sudah berbasis teknologi. Teknologi knowledge, pedagogik sudah berteknologi. Jadi sebagai guru kita harus konten knowledge teknologi dan pedagogical knowledge. 

Kejujuran objektivitas dan proses siswa guru dan masyarakat terhadap penilaian tahun 2013 jangan terjadi pembiaran penilaian yang tidak jujur dan tidak objektif di sekolah karena identik dengan menghancurkan masa depan generasi dan bangsa. 




Posting Komentar

0 Komentar