Ticker

Puisi-Puisi Hari Ayah karya Siswa dan Guru SMAN 1 Ciomas



Pada tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional. Karang Media mencoba menghimpun beberapa puisi yang bertemakan Hari Ayah diantaranya adalah sebagai berikut:

Ayah Penyelemat Ku

Karya Muhamad mashuri 


Dia adalah pria yang sangat hebat

Dia seorang yang kuat dan tangguh, yang selalu tersenyum di hadapan ku,

Yang selalu tegar untukku, meski bahu yang dulunya kuat, sekarang sudah mulai rapuh, dan tetesan keringat yang tak terhitung jumlahnya, hanya agar diriku bisa melampaui nya 


Bukan berarti dia selalu kuat, dengan selalu tersenyum hebat. aku yakin terdapat luka yang tidak dapat di ungkapkan di dalam senyumannya yang terlihat selalu kuat, dia hanya tidak ingin diriku menjadi lemah

Karna memperlihatkan rasa sakit nya kepadaku

Dia ingin melihat diriku tumbuh kuat seperti singa, yang menerjang semua yang menghadang


Dialah Ayahku...

Yang mengajariku untuk selalu kuat


Ayah...

Lihatlah anakmu sekarang, yang dulu sering kau marahi karna berbuat kenakalan, sekarang sudah bisa berdiri tegap melangkah ke depan.

Langkah demi langkah tak akan terhentikan.

Akan ku pastikan pengorbanan yang engkau berikan tak akan ku sia-sia kan


Ciomas, 12 November 2024

Penulis merupakan siswa SMAN 1 Ciomas yang tergabung dalam eskul puisi dan teater. Penulis sempat mengikuti perlombaan menulis puisi pada Perayaan HUT RI. 


Rindu Ayah

Karya Rifatul Bahiyah 


Di keheningan malam

Alam membawaku rindu ayah

Ayah...aku rindu padamu ayah

Ayah.. aku ingin memelukmu erat...ayah

Ayah...ku ingat betapa besar pengorbananmu tuk bahagiakan aku

Ayah...

Ku doakan engkau bahagia di alam sana...


Ciomas, 12 November 2024

Penulis merupakan guru bahasa Inggris di SMAN 1 Ciomas telah menyenangi menulis puisi sudah lama semenjak kuliah, kini masih sempat menulis puisi untuk menyalurkan imajinasinya. Penulis lahir di Serang Kecamatan Ciomas. 


Pahlawan Ayah

Karya Sindi Septiani


ayah.. 

entah berapa banyak kata untuk menggambarkan betapa hebatnya dirimu.. 

entah darimana ku awali cerita tentangmu


dari rahim seorang ibu yang kuat aku dilahirkan dan seorang ayah yang hebat aku di didik. 


ayah.. 

apakah engkau tidak khawatir kepada dirimu sendiri? 

apakah engkau tidak peduli kepada keadaan mu sendiri?? 


ayah.. 

sudah berapa banyak keringat yang keluar dari dahimu.. 

sudah berapa banyak air mata yang engkau tangisi

hanya karena aku.. 

hanya karna aku engkau seperti ini

hanya karena aku engkau terluka..


ayah.. 

perjuanganmu begitu hebat untuk ku ucapkan

engkau selalu melakukan apapun untuku walaupun diiringi darah sekalipun


maaf ayah.. 

maaf karena aku dirimu sesakit ini

maaf karena aku dirimu berdarah darah.. 

disaat tidur itulah engkau menampakkan wajah aslimu tanpa topeng

dirimu yang rapuh

dirimu yang sakit


ayah.. 

apakah sesakit itu sampai engkau meninggalkanku? 

disaat itulah tubuhmu yang kuat mulai melemah

disaat itulah wajahmu mulai pucat pasi

dan disitulah aku mulai kehilangan mu


tawamu dan senyuman mu perlahan lahan mulai menghilang.. 

tubuh yang tegap sekarang sudah berbaring tak berdaya


ayah.. 

sampai dewasa ini aku selalu merasa dirimu pulang

aku selalu merasa engkau memelukku lagi dengan hangat

sudah lama pelukan hangat tidak lagi aku dapatkan

sudah lama tangan kecil ini terlepas dari genggaman yang selalu engkau gengam


ayah.. 

mau bagaimanapun orang orang menganggap mu buruk

aku selalu menganggap mu ialah pahlawan terbaik


aku tidak menyalahkan mu ayah.. 

tetapi aku hanya menyesali masa kecilku yang tak pandai mencari perhatian mu


terimakasih ayah... 

terimakasih wahai cinta pertamaku.. 

aku selalu mencintaimu walaupun aku kehilangan peranmu


Ciomas, 12 November 2024

Penulis adalah siswi SMAN 1 Ciomas telah berkecimpung mengikuti proses menulis dan mengikuti lomba menulis puisi dan memenangkan juara 2 pada HUT RI 2024. 

siapa yang bersedia tulang belikat nya dijadikan penopang riuh suatu rumah kecil yang ia singgahi? hanyalah ia (ayah)


Ayah

Karya Alika Noviana Putri


disaat ayah berkelana jauh untuk mencari secarik kertas berharga 

di rumah kami menanti sesuatu darinya yaitu "pulang"

ayah, ia bukan lah seseorang yang bergelar doktor bahkan profesor 

namun untuk anaknya ia jual dunia

ialah ayah, seringkali menyembunyikan rasa letihnya 

ayah yang seringkali berkorban tanpa mengenal sudah


Gunungsari, 12 November 2024


Penulis adalah siswa SMAN 1 Ciomas yang telah menulis puisi beberapa karya yang ia tulis. Kali ini ia bergabung dalam grup Berkarya Sastra. Penulis di lahirkan di Serang. 


Doaku Untuk Ayah

Karya Saefullah


Kau sosok yang tak dapat tergantikan dengan apapun

kau memberikan banyak inspirasi 

bak matahari yang baru bersinar 

nasihatmu telah tertanam hingga kini

aku sebagai anaknya 

belum mampu memberikan apapun

hanya seutas doa 

dalam tubuhmu mengalirlah sehatmu

mengalirlah panjang umurmu

mengalirlah bahagia tiap hari 

mengalirlah senyum tiap hari 

dari gumpalan awan ku panjatkan seribu bahasa untumu

tak begitu jauh 

nun di kota saijah adinda 

langkah kaki ini selalu ada untukmu 

ringankan segala urusannya


Ciomas, 12 November 2024

Penulis lahir di Rangkasbitung, sebagai guru Bahasa Indonesia. Menekuni menulis puisi semasa kuliah di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, ketika itu bergabung di UKM teater Kafe Ide Untirta. Puisi-Puisinya telah di muat dibeberapa media lokal dan nasional. Puisinya telah dibukukan dalam Antologi Parit Bumi, Rebowakasan dan Ramadan, Puisi Perdamaian Dunia Penyair Lima Negara, Puisi tentang Masjid, Kepada Dowes Doker, Kutipan Sabda Alam, dan Kini buku antologi puisi terbarunya telah terbit Dari Gersang Menuju Musim Hujan di Masa PPG.



Posting Komentar

0 Komentar