Pada gambar di atas terlihat kue pancong cuma sisa satu dan gula pasir yang dibungkus dengan plastik. Sepertinya tak ada yang tidak suka kue cemilan yang satu ini. Ketika sudah dihamparkan di hadapan banyak orang persis seperti gorengan. Pasti banyak yang memburu dan yang lebih menarik kalau sudah sisa satu tidak ada yang mau makan dan itu bisa sampai besok pagi, siapa lagi kalau bukan kue pancong, yang lancung dan pribuminya tetap suka.
Salah satu kuliner murah meriah yang memiliki banyak kesan dan pesan kesederhanaan siapa lagi kalau buka Kue Pancong di Cocol Gula Pasir. Kue Pancong sangat mudah kita dapat diantara pasar Rangkasbitung atau di Banten, bisa kita temukan di emperan toko, perkempungan, dan di pinggir jalan raya kita pasti temukan pedagang Kue Pancong.
Kue Pancong ini telah bertahan hingga kini di zaman era digital, sistem penjualannya juga masih tetap manual dijajakan di pinggir jalan. Pedagang pancong hanya bermodalkan wadah dan tempat pembakaran yang dipanggul ke Ling kampung, keliling pasar, dan jajakan di pinggir jalan.
Lebih menarik lagi penikmat masih ada dari generasi ke generasi hingga kini. Memang sudah ada yang kreatif Pancong dengan berbagai varian dari mulai rasa hingga warna. Tetapi warna yang aslinya masih tetap digemari para penggemar.
0 Komentar