Seorang guru masuk ke kelas pada pertemuan pertama, pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan tanya Jawa tentang kesehatan setelah memeriksa kehadiran siswanya. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa diharapkan berkompeten dalam mendengar, menulis, membaca, dan berbicara. Empat kemampuan baik kebahasaan maupun kesastraan menjadi pondasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Empat kemampuan dapat dirangkum dengan cara siswa mencatat apa yang telah dibicarakan? Apa yang telah didengar? Apa yang telah dibaca? Maka dari itu siswa diharapkan mengungkapkan sebuah pengalaman lewat catatannya dengan judul catatan bebas. Ternyata tidak semua mampu mengungkapkan apa yang telah didengar dibaca dibicarakan karena semua itu butuh meruntutkan kata-kata menjadi sebuah kalimat menjadi sebuah paragraf bahkan menjadi sebuah puisi.
Dari sekian siswa dan siswi yang lebih peka dalam mengungkapkan tulisan yakni siswi sedangkan siswa dari kaum laki-laki masih kebingungan. Karena siswi berjalan dengan perasaannya sedangkan siswa berjalan dengan pikirannya. Sehingga yang terjadi siswa ketika akan menulis terlalu banyak berpikir.
0 Komentar