Ticker

6/recent/ticker-posts

Teks Sungkeman Pelepasan Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Ciomas 2023

 


Dalam setiap acara pelepasan selalu ada teks Sungkeman selain bernilai tradisi tetapi terdapat nilai moral dan doa dari Ibu bapak Guru. Tradisi ini telah ada ketika kami memulai adanya pelepasan siswa-siswi kelas XII tahun 2005 dengan amunisi jiwa semangat yang ada. Teks ini pun akan kami abadikan untuk dijadikan pelajaran dan dekumentasi kami. 

Penyampai Putra 

Bapak ibu guru

Kini aku bersimpuh di hadapanmu

dengan hati yang rapuh 

kami minta keteguhan darimu 

terimalah permintaan maaf-ku 

Sebanyak itu bukti kasih sayangmu kepadaku.... Sebanyak itu pula salah dan dosaku kepadamu 

Di hari ini, mata hatiku mulai terbuka, bahwa bahwa kemarahanmu yang sering aku terima, adalah kasih sayang yang tak dapat kutukar dengan nilai dan harga... Kini Mata hatiku mulai terbuka, bahwa pahitnya nasehatmu adalah cinta tulusmu, demi kebaikan dalam meniti jalan hidupku di masa depan..

Dalam detik-detik perpisahan ini, batinku sadar, bahwa aku terlalu banyak berbuat salah kepadamu.... Bapak guru maafkan aku

Banyak sudah salah yang sering ku perbuat padamu... Menyinggung perasaanmu, menyakitimu, bahkan berprasangka buruk padamu....

Penyampai Putri

Ibu guruku.... Aku mau pamit... Berat nian hatiku tuk berpisah dengan engkau. Berat nian kaki tuk melangkah, meninggalkan engkau.... Berat nian mulut untuk mengatakan "selamat tinggal" Bapak Ibu guruku

Terlalu banyak kenangan yang telah aku rajut bersama bapak ibu guru.... Terlalu banyak kenangan yang telah aku ukir di sekolah tercinta ini. ... Tawa, canda,  dan air mata sudah terlanjur tertumpah... Menyatu dengan hati dan jiwa. 

Tali kasih persahabatan telah mengakar bagai keluarga... Tapi sekarang aku harus pergi.... Pergi meninggalkan bapak ibu guru tercinta. Meninggalkan teman dan adik-adikku.... Meninggalkan semuanya yang sudah menjadi keluarga.

Ibu guruku maafkan kami semua. Jika air mata dan permintaan maaf kami tidak mampu lagi melembutkan hatimu, sekali lagi maafkanlah kami.

Inilah kamu yang dulu sering membuat hatimu jengkel, marah, dan kesal... kini kami bersimpuh di pangkuanmu. 

Bisakah cinta dan kasih sayangmu kami rasakan dan abadi dalam jiwa kami. Setelah kami pamit meninggalkan ibu bapak/ guru. Terima kasih telah mendidik kami hingga hari ini kami akan merindukan semua itu semua yang engkau berikan kepada kami. Doakan kami dalam menempuh jalan masa depan menggapai cita-cita kami. 

Penyampai Guru

Semua maaf telah menjadi jiwa. Dikala kau anak-anakku membuat ulah di kelas. Di luar kelas. Di hati kami sudah menjadi lautan maaf bagimu anak-anakku. Anak berat rasanya kata perpisahan ini kami dengarkan. Meski kau kadang menjengkelkan. Tapi bagaimanapun kau harus menjangkau cita-citamu. Jangan merasa cukup ilmu dari kami. Tuh lihat hamparan ilmu di alam semesta. Kau harus pelajari dengan jiwa lagi menjiwai. Selamat tinggal anak-anakku. Semoga kau berjodoh dengan cita-citamu yang luhur serta masyhur Selamat jalan. 

Sambil menerbangkan balon atau merpati. 



Posting Komentar

0 Komentar