RUMAHMU
Kepada Istriku: Titih Nugraha
Karya Budi Sabarudin
Allohumma sholli 'ala Muhammad
wa ala Ali Muhammad
Seperti disubuh-subuh lalu itu
(Berpegangan tangan bersama istriku)
Aku masih melangkah ke RumahMu
Rindu melantunkan adzan
Rindu tenggelam dalam sujud
Rindu ruhku terbang dalam zikir
: Laa Ilaha Illallah
Dalam kesabaran
Tak henti-hentinya aku meminta
Engkau mengubah mendung
Menjadi hujan dalam hidupku
(Sebab aku batang pohon kehilangan daun-daun. Rerantingku gundul dan hitam-hitam. Akar-akarku macam atap dan batang rumah yang terbakar)
Di mana-mana
Sungai dan danau kering lalu mati
Tanah-tanah retak dan berdebu
Angin jauh menerbangkan dedaunan
O.. kalau hujan turun
Tanahku menjadi gembur dan subur
Nyanyian kodok akan semakin riang,
Kokok ayam peliharaanku begitu ramai
Aku petani sibuk lagi menanam padi menanam singkong menanam ubi atau menanam jagung di padang puisi di padang kata di padang kalimat.
Setelah itu
Seperti disubuh-subuh lalu itu
(Berpegangan tangan bersama istriku)
Aku tetap melangkah ke RumahMu
Rindu menunggu adzan
Rindu tenggelam dalam sujud
Rindu ruhku terbang dalam zikir
: Laa Ilaha Illallah
O... sudah kutafakuri negeriku ini
Begitu ruwet dan kusut ; ada lelaku pemimpin senang judi di luar negeri
Ada aparat negara terjerat narkoba
Suap dan korupsi jadi pandemi
Kepalsuan dan kebohongan jadi biasa
O... Tuhan
Seperti disubuh-subuh lalu itu
(Berpegangan tangan bersama istriku)
Aku cepat melangkah ke RumahMu
Rindu melantunkan adzan
Rindu tenggelam dalam sujud
Rindu ruhku terbang dalam zikir
: Laa Ilaha Illallah
O...ini negeri semakin genting dan kering
kami memilih nikmatnya jalan sepi
Ke
pada
Mu
Parakansaat Bandung 2022
Budi Sabarudin lahir di Desa Wanayasa, kini di rumah menderita stroke meski demikian Budi masih menyempatkan menulis, bahkan membukukan tulisan dongeng Si Lidah Emas Dirampok Begal, setalah menyelesaikan bukunya Budi juga banyak hadir menjadi pembicara di Tangerang, UPI Bandung serta menjadi narasumber acara online.
Budi Sabarudin malang melintang sebagai wartawan lebih dari 20 tahun, yakni di Tabloid Fokus Bandung, HU Suara Baru, HU Suara Publik di Bandung, Majalah OZONE di Jakarta, HU Kabar Banten (Group Pikiran Rakya) di Banten, dan Tangsel Pos (Group Jawa Pos) di Tangerang Selatan. Pernah menjadi juara menulis antarwartawan di Kota Tangerang tahun 2016. Saat ini Pemimpin Redaksi Bantennow.Com.
Budi Sabarudin juga menulis cerita pendek yang dimuat di sejumlah media massa, seperti HU Pikiran Rakya, Republika, Koran Sindo, HU Surya Surabaya, HU Fajar Makassar, Radar Banten, Bandung Pos, dan Majalah Kandaga Banten.
Budi Sabarudin suka mendongeng dan mengemasnya menjadi pertunjukan dongeng (teater dongeng) dan (monolog dongeng) yang dibawakan dengan drama tunggal, Budi memiliki program "Sedekah Dongeng Keliling Nusantara", yang akan dibawakan dalam hidupnya, Budi sudah mendongeng ratusan kali di 9 provinsi di Indonesia sejak tahun 2015.
Budi Sabarudin aktif dalam organisasi Jaringan Media Siber Indonesian (JMSI) Provinsi Banten dan penggagas Bulan Apresiasi Seni (Bapres) STISNU Nusantara Tangerang.
0 Komentar