Ticker

6/recent/ticker-posts

Ketimpringan dalam Menyambut Pengantin Pria Cara Untuk Melestarikan Tradisi yang Ada di Daerah

 


Kamis, 4 Agustus 2022 mengantar pengantin ke kampung Tanjung Kulon Kecamatan Ciomas. Ketika kami tiba semua barang sesarahan di pegang para pengantar. Di depan kami telah berdiri keluarga pengantin wanita menyambut dengan memayungi penganten pria dan menabuh alat musik keteimpring atau rebana atau kotoprok sambil bersalawat. 

Ketimpringan dalam menyambut pengantin pria selain, memeriahkan perhelatan pernikahan. Akan tetapi, misi selanjutnya adalah bentuk pelestarian tradisi. Ketimpringan juga dapat disajikan dalam berbagai acara memeriahkan pengantin sunat, sebelum disunat maka, anaknya diarak keliling kampung dan sambil diiringi musik ketimpringan. 

Dahulu penggunaan kesenian ketimpringan lebih pada lagu-lagu yang ada di kosidah. Untuk mendengarkan musik tersebut tidak sulit ibu dan remaja sering mendendangkannya di mesjid. Akan tetapi setelah kosidah alat musknya diganti dengan alat musik modern viano, gitar dan lain sebaginya maka terjadi kelangkaan para remaja menggunakan alat musik treadisi sejenis ketimpringan yang dianggap kelasik dan kuno. 

Di Zaman modern ketimpringan menjadi multi hiburan yang dapat diklaborasi dengan acara apapun. Misalnya menyambut datangnya pejabat, menyambut datangnya hari besar keagamaan, menyambut perayaan hari besar nasional, klaborasi musik modern atau etnik dalam acara lokal maupun nasional. 

Ketimpringan sempat akan punah akan tetapi, zaman sekarang adalah salah satu zaman yang sedang memunculkan kesenian lokal daerah masing-masing. Pada akhirnya untuk memunculkan kesenian daerah ketimpringan menjadi tujuan masyarakat agar kampung, kota, atau daerah mempunyai seni tradisi khasnya. 

Posting Komentar

0 Komentar